Selasa, 09 Mei 2017

Insektida dan Pupuk Organik Disukai Petani , Ramah Lingkungan


Petani Andalan Cirebon Buat Ramuan Insektisida Organik 


insektisida disukai petani ramah lingkungan


Sujadi(45), petani andalan asal Desa Pekantingan Kab. Cirebon menciptakan produk unggulan isektisida organik dari berbagai macam tumbuhan asli Indonesia yaitu Brantas dan Libas.

Insektisida Brantas mampu menangulangi hama sundep,klep, keong mas, tikus dan isektisida cair Libas mampu menanggulangi hama kupu putih,belalang dan wereng.

Sujadi menjelaskan, ramuan insektisida cair sengaja diciptakan memenuhi tuntunan petani yang menginginkan tanamannya terbebas hama dan tidak membahayakan petani.

Pada lahan seluas 100 bata, petani mencoba 3,5 plastik (7 Kg) Brantas dengan dua kali penaburan, yaitu pada usia 20 dan 42 HST, hasilnya cukup memuaskan karena tanaman tidak terserang sundep dan klep walaupun tanamannya tergolong telat tanam yang merupakan masa rawan terserang kedua hama itu.

Brantas juga ternyata efektif mengusir kupu-kupu putih yang biasa bertelur pada persemaian padi.

“Tadinya kupu-kupu putih seenaknya bertelur, namun begitu disebar Brantas tidak ada lagi yang mendekat karena baunya menyengat bahkan telur yang menempel juga membusuk tidak menetas”, kata seorang ketua kelompoktani di desa itu.

Bahkan ada hamparan padi terbebas dari sundep dan klep, padahal sawahnya terletak di tengah-tengah sawah lain yang mendapat serangan hebat kedua hama itu.

Areal sawah tadah hujan seluas 0,5 hektar mampu menghasilkan 2,6 ton gabah kering simpan, padahal biasanya paling tinggi hanya 2,2 ton gabah kering giling.

“ Saya hanya melakukan dua kali penyemprotan, padahal aturannnya tiga kali tapi hasilnya sudah memuaskan”, kata seorang pemakai yang mengunakan padi varietes Cihaliwung

Sementara Sujadi , sang formulator menjelasakan bahwa produk unggulan tersebut sengaja diciptakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani karena harga jualnya juga ditekan semurah mungkin.

Ia menjelaskan, satu dus Libas yang berisi 18 botol dijual HET ditingkat petani Rp 90 ribu, sementara Brantas yang berbentuk bubuk dijual HET Rp 11 ribu untuk dua kilo gram.

Menurut Sujadi , satu dus Libas digunakan untuk lahan satu hektar , sementara untuk Brantas dosisnya 20 sampai 30 kilogram per hekatr . “ Produk itu menggunakan ramuan tumbuh-tumbuhan tanpa bahan kimia sintesis sehingga aman digunakan para petani, katanya yang kini mendirikan CV.. Kontak Tani Nelayan Andalan dengan moto “ Disukai Petani, Ramah Lingkungan”

( Ir. Budi Santoso/C)
Sinara Tani, 24-30 Mei 2000 No.2843 T



Tidak ada komentar:

Posting Komentar